Pengalaman Bebas Ongkir AnterAja dan Sicepat Tokopedia Seller
Kemarin, ada yang curhat sama Tengu. Kenapa tiba-tiba di toko A yang tadinya ada bebas ongkir dari Anteraja. Terus berubah jadi enggak tersedia bebas ongkirnya. Dan berubah jadi via kurir SiCepat untuk kurir yang ada bebas ongkirnya?
Kata si pembeli di toko ini. Pihak toko bilang, itu karena dari sistem di Tokopedia. Memangnya bagaimana sih sebenarnya sistem bebas ongkir di Tokopedia?
Sebelumnya, yang akan Tengu bahas di sini adalah bagaimana cara sebuah toko dapat fitur Bebas Ongkir. Dan bagaimana sistem Bebas Ongkir bekerja?
Kalau penasaran, silakan dibaca sampai habis, ya. Siapa tau ada juga yang ingin pakai sistem Bebas Ongkir ini. Tapi, kalau mau baca artikel lain, bisa mampir ke topik tentang Chat Dengan Asisten Virtual Telkomsel Tanya Veronika.
Bagaimana Sebuah Toko Online Mendapat Bebas Ongkir?
Toko online yang buka di Tokopedia akan mendapat penawaran akan mengaktifkan fitur Bebas Ongkir ini atau tidak? Kalau termasuk ke Regular Merchant.
Setelah masuk Regular Merchant, ada pilihan bisa mengaktifkan sistem Bebas Ongkir ini. Nanti akan meningkat menjadi Power Merchant jika skor dari toko minimal 75. Itu berarti harus memastikan bahwa toko tersebut aktif berjualan. Tapi, perlu diketahui, kalau jadi Power Merchant ada biaya lagi, ya.
Pengaktifan Sistem Bebas Ongkir Tokopedia Seller
Untuk mengaktifkan sistem Bebas Ongkir, penjual harus mencentang kotak pengiriman dengan menggunakan kurir SiCepat dan AnterAja.Kok cuma dua kurir itu? Kenapa J&T enggak ada sistem Bebas Ongkirnya? Karena, yang kerjasama dalam promo Bebas Ongkir ini ya kedua kurir tersebut. Sementara kurir lain ada sistem juga namanya Bebas Ongkir Non Reguler dengan potongan yang berbeda.
Untuk mengaktifkan pengiriman pakai kurir apa saja. Seller bisa masuk melalui aplikasi Tokopedia Seller. Pada bagian menu, masuk ke pilihan Lainnya. Terus pilih Pengaturan. Kemudian pilih Atur Layanan Pengiriman.
Skemanya begini :
Menu LAINNYA - Pengaturan - Atur Layanan Pengiriman
Jangan lupa juga untuk masukkan alamat tempat toko atau lokasi barang akan dipickup oleh kurir pada pilihan TAMBAH dan UBAH LOKASI TOKO.
Dengan adanya lokasi toko yang lengkap. Maka kurir yang akan angkut paket bisa menemukan lokasi dengan mudah.
Bagaimana Perhitungan Sistem Bebas Ongkir?
Bebas biaya kirim ini akan dikenakan biaya pemotongan kepada seller sebesar 2.5% atau maksimal 10rb rupiah. Jadi, pastikan harga produkmu sudah termasuk ke biaya-biaya tambahan seperti ini kalau mau mengaktifkan sistem Bebas Ongkir.
Kalau enggak mau dikenakan biaya, bisa kok. Tinggal di-nonaktif-kan saja sistem Bebas Ongkirnya. Jadi, enggak kena biaya tambahan.
Keuntungan Jadi Power Merchant Sampai Sistem Bebas Ongkir Itu Apa?
Yang pasti sih, menarik pelanggan banget. Siapa yang menolak dapat gratis ongkir? Sebagai penjual pun Tengu masih suka kok kena Bebas Ongkir atau potongan ongkir juga oke asalkan beban ongkir berkurang.Selain itu, pastinya bisa meningkatkan trust buat calon pembeli. Jadi, buat yang baru banget buka, belum banyak pelanggan. Udah bisa meningkatkan trust dengan cara yang adil.
Kenapa Sistem Bebas Ongkir Bisa Tiba-tiba Enggak Aktif di Toko Tertentu?
Contoh, toko online Tengu lokasi pickupnya di desa terpencil. Saat dicek oleh kurir AnterAja misalnya, ternyata enggak memenuhi daerah coverage yang berlaku sistem Bebas Ongkir. Tapi, tetap bisa menerima pengiriman paket dari desa tempat Tengu jualan. Gitu. Jadi, yang enggak berlaku cuma sistem BO alias Gratis Ongkos Kirim aja.
Kedua, kemungkinan ini yang pernah terjadi juga sama Tengu. Yaitu, eror sistem dari AnterAja karena ada pengembangan. Nah, saat eror ini sistem Bebas Ongkir otomatis bisa enggak berlaku. Dan jam pickup barang bisa diproses sampai lebih dari tiga hari. Ini pernah terjadi soalnya, sampai Tengu akhirnya memutuskan mengganti kurir.
Ketiga, kemungkinan ini juga lebih masuk akal. Begini, sistem Bebas Ongkir ini ada yang Reguler dan ada yang Non Reguler. Nominal potongannya pun berbeda. Untuk kurir AnterAja termasuk ke golongan Reguler. Sementara SiCepat masuk ke kedua golongan yaitu baik Reguler maupun Non Reguler.
Jadi, ketika si pembeli sudah mencapai batas tertentu dalam perhitungan potongan biaya ongkir. Maka akan dialihkan ke sistem yang Non Reguler. Jadi, jawaban si seller bahwa itu adalah sistem Tokopedia yang bekerja adalah benar.
Dari dua kemungkinan di atas. Kemungkinan ketiga justru lebih masuk akal. Itulah kenapa si calon pembeli disarankan oleh sistem Tokopedia menggunakan kurir SiCepat bukan kurir AnterAja.
Keuntungan Lain Menjadi Seller Tokopedia
Jadi, Tengu pernah ngalamin banget. Barang yang sudah sampai Hub atau kantor logistik AnterAja di kota tempat pembeli. Sampai tiga hari tidak ada proses lanjutan. Informasi terakhir masih tercantum berada di Hub tersebut. Otomatis pelanggan Tengu ini nanya dong, terus minta di followup.Buat seller Tokopedia, kita bisa banget minta bantuan melalui menu PESAN BANTUAN dengan menyeritakan mengenai kendala pengiriman tersebut.
Tengu menyertakan nomor invoice, status pengiriman sampai chat pelanggan melalui tab chat di Tokopedia. Dan pastinya, setiap hari Tengu tanya progresnya. Hingga akhirnya dua hari setelah laporan barulah dari kantor Hub AnterAja paketnya dikirim.
Jujur aja, kalau enggak dari Tokopedia langsung. Suka lama untuk pengaduan ke AnterAja. Ini pengalaman Tengu, ya. Karena, suka sibuk juga customer care AnterAja-nya. Jadi, mempermudah banget sistem Pesan Bantuan di Tokopedia ini.
Kesimpulan
Jadi, dari curahan hati si calon pembeli di sebuah toko online. Bikin Tengu jadi ingat. Karena, beberapa kasus ada yang dialami oleh seller lain mengenai coverage area si AnterAja ini.Namun, sistem Tokopedia memang ada pertimbangan sendiri mengenai pemotongan biaya ongkir. Apalagi kalau ongkos kirimnya besar. Tentu akan dikenakan maksimal potongan ongkir. Biasanya untuk luar pulau Jawa, dikenakan maksimal 40rb.
Kalau penasaran, bisa dicoba dengan memakai alamat di kota yang tidak jauh dari lokasi penjual. Bisa dicek apakah benar-benar tidak mendapat fasilitas pengiriman dari AnterAja atau masih bisa. Kalau tidak bisa, mungkin bisa tanya ke Sellernya, apakah sistem pengiriman dengan AnterAja aktif atau tidak?
Semoga tulisan ini bisa membantu sedikit dengan jawaban yang Tengu berikan berdasarkan pengalaman jadi Seller di Tokopedia.