Kamis, 25 Agustus 2016

Ada Kutunya, Ada Pembasminya

 



Ada Kutunya, Ada Pembasminya


Kemarin saya dan beberapa Ibu rumah tangga yang tinggal di satu gang denganku, duduk bareng di dekat rumah Pak Wiryo. Kebetulan memang di situ tempatnya adem sekali, ada banyak pohon yang tinggi menjulang tumbuh di sana. Apalagi halaman rumahnya Pak Wiryo memang luas, jadi Ibu-ibu di gang Haji Muhsin senang sekali ngobrol bareng sambil menjaga anak pas main-main di sore hari.

Suasana di sana enak, sangat mendukung untuk kami bersenda gurau, kadang berbagi informasi seputar lingkungan RT kami, apa dan bagaimana perkembangan terbaru. Sayangnya, kemudian saya mendengar salah seorang anak, namanya Mita berteriak sambil menunjuk ke arah anak saya, "Ih....Risa kutuan ih...ada kutunya di rambut!" Spontan saja saya langsung berusaha untuk mengalihkan pembicaraan Ibu-ibu, biar tidak begitu fokus ke teriakan anak-anak.

Awalnya, masih seru ngobrol kesana-kemari, tapi lama kelamaan saya mulai kurang nyaman karena terlihat Risa memang menggaruk rambutnya berkali-kali di tempat yang sama. Karena penasaran, saya langsung saja menghampiri Risa, sambil bertanya, apakah tadi sore mandinya keramas atau tidak? Risa bilang, dia mengeramasi rambutnya saat mandi tadi. Jadi, harusnya tidak ada alasan dia merasakan gatal-gatal pada rambutnya.

Kutu rambut dan penyebabnya


Saya terus menginterogasi Risa, hanya untuk memastikan sejak kapan dia mulai merasakan gatal di rambutnya. Karena sepulang sekolah tadi, saya tidak mendapatinya merasakan gatal pada rambut yang berlebihan seperti saat ini. Sampai ketika malam hari, saya berbincang dengan Mbok yang bantu di rumah. Tentang Risa yang tampaknya ketularan kutu dari temannya, kemudian si Mbok mengatakan untuk mengeramasinya dengan shampo khusus.

"Pakai Shampoo anti kutu aja, Bu."
"Emang ada yang khusus anti kutu ya, Mbok?"
"Ada Bu, kemarin anak saya juga beli pas cucu saya ketularan kutu."
"Belinya dimana Mbok?"


Percakapan kami putus sampai di situ karena Bapaknya Risa ternyata sudah sampai di rumah usai bekerja. Sambil terus berpikir dan berharap si Mbok tidak lupa menanyakan informasi pada anaknya. Tadi, sebelum si Mbok pulang ke rumahnya, saya memang menitipkan pesan padanya, agar menanyakan dimana tempat untuk membeli shampoo anti kutunya.

Esoknya, Risa masih saja tetap menggaruk kepalanya secara tak wajar, saya merasa kasihan dengan anak perempuan saya ini. Dan pagi itu, ketika si Mbok datang, saya langsung menghujaninya dengan pertanyaan.


"Anu Bu, kata anak saya belinya di online. Saya gak paham."
"Iya gak apa-apa Mbok, tapi Mbok nanya kan belinya dimana sama alamatnya?"
"Saya cuma dikasih ini, Bu." si Mbok menyodorkan pada saya selembar kertas yang berisi tulisan dari anaknya si Mbok.
"Shampoo Anti Kutu, nomor Whatsapp bit.ly/Shambilmerem . Yaudah Mbok, nanti saya coba cari di internet."

Setelah selesai sarapan, saya langsung membuka facebook dan mencari informasi terkait toko online ini, dan kemudian ketemu di Instagram, sambil menghubungi whatsappnya. Ternyata harganya juga terjangkau, langsung saja saya pesan ke Customer Servicesnya. Tidak lama setelah saya transfer melalui Sms Banking, tiga hari kemudian barangnya datang. 

Segera saja saya aplikasikan ke rambutnya Risa, jadi selama berhari-hari Risa keramas secara rutin dengan Shampoo Anti Kutu dari Abind GE. Allhamdulillah, pemakaian di hari ke empat Risa sudah tidak lagi menampakkan aksi menggaruk yang berlebihan. Ketika iseng-iseng meminta tolong sama si Mbok untuk menyisir rambut Risa, beliau mengatakan kalau rambutnya bersih, tidak ada telur kutu atau kutunya.
Ada Kutunya, Ada Pembasminya

Allhamdulillah, setelah berhasil saya langsung saja menghubungi CS yang kemarin membantu saya, kemudian dia menyarankan saya untuk menceritakan rinciannya, tujuannya untuk berbagi pengalaman pada orang lain juga agar bisa mendapat diskon khusus bagi yang berkenan untuk berbagi pengalaman. 

**

Ada beberapa tips pencegahan kutu rambut yang bisa diterapkan kepada diri sendiri, anak, atau keluarga.
  • Hindari kontak kepala dengan kepala saat melakukan aktivitas di dalam rumah atau di luar rumah.
  • Rutin memeriksa keberadaan kutu rambut dengan menggunakan sisir serit sebagai penanganan dini sebelum menyebar pada orang lain.
  • Sebisa mungkin menjaga jarak dengan penderita kutu rambut dan jika perlu hindari kontak dengannya untuk sementara waktu.
  • Jangan berbagi barang-barang pribadi seperti sisir, sikat rambut, bantal, selimut, pakaian, dan sebagainya untuk mencegah penularan kutu rambut.
**

Testimoni Asli dari Ibu Ria Permata Sari di Pancoran Mas - Kota Depok


Artikel Terkait